Minggu, April 13, 2008

Cerita Dari Gunung

Seorang bocah mengisi waktu luang dengan kegiatan mendaki gunung bersama ayahnya. Entah mengapa, tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan terjatuh. “Aduuuuh”, jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama.

Dasar anak-anak, dia berteriak lagi, “Hei, siapa Kau?” Jawaban yang terdengar, “Hei, siapa Kau?” Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, “Pengecut kamu!” Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana kembali membalasnya dengan umpatan serupa. Ia bertanya kepada sang ayah, “Apa yang terjadi?”.

Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum. Anakku coba perhatikan. Lelaki itu berkata keras, “Saya kagum padamu!” Suara di kejauhan menjawab, “Saya kagum padamu!” Sekali lagi sang ayah berteriak, “Kamu sang juara!” Suara itu menjawab, “Kamu sang juara!”.

Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan. Suara itu adalah “Gema”. Tetapi sesungguhnya itulah “kehidupan”.

Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu. Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ciptakanlah cinta di dalam hatimu. Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan memberikan kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya. Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan, tapi sebuah bayangan dirimu… !

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Cerita ini aku dapatkan dari Majalah Gratis www.RuliIT.com. Aku menuliskan kembali di blog ini, karena aku menganggap cerita ini menarik dan dapat meningkatkan motivasi hidup kita. Semoga ada hikmah dibalik cerita ini yang dapat kita ambil.

Tidak ada komentar:

Ayo Peka! Stop Pembalut Sekali Pakai

  “Saya paling tak suka kalau pegiat lingkungan berteriak betapa sulitnya mengelola sampah pembalut tapi dia sendiri tetap memakainya!“ *** ...