Sosok perempuan seolah-olah tidak pernah habis untuk dibahas, termasuk sebagai objek penelitian. Kecantikan wajah perempuan telah menginspirasi seorang ilmuwan Tel Aviv University bernama Amit Kagian, untuk membuat komputer menafsirkan kecantikan wajahnya. Dan ternyata hasil penilaian komputer terbukti tidak jauh berbeda dengan hasil penilaian manusia.
Database yang digunakan Amit Kagian tersusun atas 91 foto frontal wajah perempuan Kaukasia dengan ekspresi netral. Mereka juga memiliki usai yang tidak jauh berbeda, begitu juga warna kulitnya. Tidak satu pun perempuan di foto itu diperkenankan untuk memakai aksesori atau benda yang bisa mengalihkan perhatian, seperi perhiasan dan rias wajah.
Pada tahap pertama studi yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Vision Research itu, Kagian meminta 15 pria dan 13 wanita menilai kecantikan 91 wanita muda Kaukasia, dengan nilai skala 1 sampai 7.
Ciri tambahan, seperti kesimetrisan wajah, kehalusan kulit dan warna rambut, juga dimasukkan dalam analisis. Berdasarkan penilaian manusia itu, mesin kemudian mempelajari hubungan antara karakteristik wajah dan angka kecantikan.
Setelah para sukarelawan menilai foto-foto tersebut, lalu Kagian dan timnya memproses dan memetakan bentuk geometris fitur wajah-wajah itu secara matematika, yaitu membuat koordinat wajah dengan contoh rambut dan kulit. Koordinat ini digunakan untuk menghitung ciri geometris dan asimetris. Contoh gambar kulit dan rambut digunakan untuk mengekstrak nilai warna dan kehalusan kulit.
Untuk mengekstrak ciri wajah, Kagian dan timnya mengembangkan mesin otomatis yang dapat mengenali hidung, mata, bibir, alis dan kontur kepala. Totalnya, mereka menghitung 84 titik koordinat yang menggambarkan lokasi setiap ciri wajah.
Namun dalam penelitiannya ini Kagian tidak tertarik untuk mengetahui karakteristik wajah seperti apa yang menjadi parameter kecantikan. Dibimbing oleh Gideon Dror, associate professor bidang ilmu computer di Academic College of Tel-Aviv-Yaffo, dan Eytan Ruppin, professor yang mengelola laboratorium Complex Network Systems di Tel Aviv University, Kagian ingin mengembangkan mesin yang memiliki kemampuan setingkat manusia dalam memprediksi kecantikan.
Penemuan ini setahap lebih maju ke arah pengembangan kecerdasan buatan pada komputer. Peranti lunak ini juga bisa diaplikasikan dalam bedah plastik dan rekontruktif serta program visualisasi komputer seperti teknologi pengenalan wajah.
Setelah berhasil dalam penelitian ini, Kagian berencana melanjutkan penelitiannya yaitu mengajari komputer mengenali ketampanan pria. Hal ini bisa jadi lebih sulit dibandingkan menilai kecantikan wanita. Karena berdasarkan riset psikologi memperlihatkan sedikit sekali adanya kesepakatan antara subyek manusia dalam menggambarkan ketampanan.
Referensi :
Koran Tempo Edisi Selasa,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar